Wednesday 20 May 2009

Long Life Study...

Ini catatan yang aku buat tanggal 12 Mei 2009
Waktu Decade menunjukkan pukul 9:47 PM. (Habis dibetulin, sih. Tadi waktunya ngaco..)
Baru pulang dari jaga klinik. Ngantuk. Capek. Tapi senang. Bisa belajar banyak.
Hmm.. Sepertinya pola pikir seperti ini yang harus dimiliki dan selalu ada di kepala anak bangsa kalau memang ingin memajukan bangsa ini. Kalau memang mau mengeluh, ya mengeluh. Tapi konsekuensinya, harus ada sisi positif yang diambil. Mengapa demikian? Karena dengan berpikir begitu, kita nggak akan merasa apa yang sudah kita lakukan hanya sia-sia belaka. Cuma buang-buang waktu. Buang-buang tenaga. Nggak!!! Efeknya nggak cuma sampai disini. Lebih jauh lagi, dalam setiap kita melakukan suatu kegiatan, kita akan berpikir bagaimana caranya agar apa yang kita lakukan nggak sia-sia. Harus ada yang kita dapatkan! Entah itu sekedar kita bisa belajar dari apa yang dilakukan orang lain, sekedar membantu teman, sekedar mengisi waktu luang menjadi lebih berguna, atau bahkan hanya sekedar menyenangkan suasana hati kita. Ya! Menurutku, ini yang dibutuhkan untuk membangun karakter manusia yang selalu berpikir positif dan berpikir ke depan. Nggak cuma mengeluh, mengaduh, mencela, atau menghina apa yang dilakukan orang lain. Belum tentu juga kita bisa melakukan hal yang lebih baik dari yang mereka lakukan. Karena memang kita dituntut untuk selalu belajar. Nggak Cuma belajar di bangku sekolah, tapi juga dari keluarga kita, tetangga kita, teman-teman kita, orang asing yang kita temui di jalan, bahkan dari alam. Apapun!
Menurutku, disinilah kunci sebenarnya dari Pembelajaran Seumur Hidup, atau dalam bahasa Inggrisnya “Long life study”. Aku memaknai kalimat tersebut sebagai salah satu bentuk syukur kita kepada Pencipta. Karena sebenarnya belajar seumur hidup berarti bahwa selama kita menjalani hidup, kita harus mampu memetik hikmah dari apa yang kita alami setiap harinya. Dan itu pasti selalu ada. Hal ini yang akan melahirkan pemikiran baru setiap harinya. Dari mulai kita memetik hikmah, ada kalanya kita ikuti dengan sebuah tindakan, tentunya dengan harapan yang kita lakukan itu lebih baik dan kalau memang itu baik, dapat diikuti oleh orang lain. Ketika mulai terbiasa, disinilah kita dapat selalu bersyukur kepada Sang Pencipta bahwa hidup kita ini sangat berharga. Tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang di sekeliling kita.
Sekian dulu, deh. Tiba2 pikiran buntu. Hehehe… Kaget juga bisa nulis yang seperti ini. Alhamdulillah.. Mungkin untuk inilah selama 2 minggu tidak ada satupun kata yang aku tulis di catatan ini. Hmm…